25 October 2012

Museum Geologi Bandung, Jawa Barat

10/25/2012 | No comment
Dahulu kala, sewaktu masih sekolah salah satu tempat tujuan untuk belajar diluar sekolah adalah kota Bandung, kota kembang (tapi gak pernah liad banyak kembangnya). Tujuannya tidak lain adalah salah satu museum terkenal dan tertua di Indonesia yaitu Museum Geologi Bandung.



Begini Riwayatnya,
Museum Geologi didirikan pada tanggal  16 Mei 1928 dan dalam Museum ini, tersimpan dan dikelola materi-materi geologi yang berlimpah, seperti fosil, batuan, mineral. Kesemuanya itu dikumpulkan selama kerja lapangan di Indonesia sejak 1850.

Pada masa penjajahan Belanda,
Museum Geologi cukup erat bahkan lengket kaitannya dengan sejarah geologi dan tambang di wilayah Nusantara ini. Pada pertengahan abad ke 18, Eropa mengalami revolusi industri yang merubah  segala tatanan dan kebutuhan bangsa Eropa pada waktu itu. Sehingga Belanda membentuk sebuah kelembagaan yang diberi nama Dienst van het Mijnbouw tahun 1850 dan berganti nama menjadi Dienst van den Mijnbouw tahun 1922, yang diberikan tugas untuk penyelidikan geologi dan sumberdaya mineral.

Hasil penyelidikan yang berupa contoh-contoh batuan, mineral, fosil, laporan dan peta memerlukan tempat untuk penganalisaan dan penyimpanan,sehingga pada tahun 1928 Dienst van den Mijnbouw membangun gedung di Rembrandt Straat Bandung. Gedung tersebut pada awalnya bernama Geologisch Laboratorium yang kemudian juga disebut Geologisch Museum.
Gedung Geologisch Laboratorium dirancang dengan gaya Art Deco oleh arsitek Ir. Menalda van Schouwenburg, dan dibangun selama 11 bulan dengan 300 pekerja serta menghabiskan dana sebesar 400 Gulden. Pembangunannya dimulai pada pertengahan tahun 1928 dan diresmikan pada tanggal 16 Mei 1929.


Pada masa Penjajahan Jepang,
Museum Geologi di masa Jepang sempat berubah nama menjadi KOGYO ZIMUSHO. Setahun kemudian, berganti nama menjadi CHISHITSU CHOSACHO, serta digunakan sebagai tempat untuk melatih pemuda-pemuda Indonesia yang terkenal seperti PETA dan HEIHO. Banyak data dan dokumen yang dihanguskan setelah jepang mengalami kekalahan pada tahun 1945.

Masa Kemerdekaan,
Pergeseran fungsi museum, seirama dengan kemajuan teknologi, menjadikan museum geologi sebagai :
Tempat pendidikan luar sekolah yang berkaitan dengan bumi dan usaha pelestariannya.
Tempat orang melakukan kajian awal sebelum penelitian lapangan. Dimana Museum Geologi sebagai pusat informasi ilmu kebumian yang menggambarkan keadaan geologi bumi Indonesia dalam bentuk kumpulan peraga dan sebagai Objek geowisata yang menarik.

Museum Geologi ini terdiri dari 2 lantai:
Lantai I
Terbagi menjadi 3 ruang utama, yaitu :
Ruang orientasi di bagian tengah, Ruang Sayap Barat dan Ruang Sayap Timur.

Ruang Orientasi berisi peta geografi Indonesia dalam bentuk relief layar lebar yang menayangkan kegiatan geologi dan museum dalam bentuk animasi, bilik pelayanan informasi museum serta bilik pelayanan pendidikan dan penelitian. Sementara,

Ruang Sayap Barat, dikenal sebagai Ruang Geologi Indonesia, yang terdiri dari beberapa bilik yang menyajikan informasi tentang :
Hipotesis terjadinya bumi di dalam sistem tata surya.
Tatanan tektonik regional yang membentuk geologi Indonesia; diujudkan dalam bentuk maket model gerakan lempeng-lempeng kulit bumi aktif
Keadaan geologi sumatera,Jawa, Sulawesi, Maluku dan Nusa Tenggara serta Irian Jaya
Fosil fosil serta sejarah manusia menurut evolusi Darwin juga terdapat di sini

Ruang Sayap Timur Ruangan yang mengambarkan sejarah pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup, dari primitif hingga modern, yang mendiami planet bumi ini dikenal sebagai ruang sejarah kehidupan. Panel-panel gambar yang menghiasi dinding ruangan diawali dengan informasi tentang keadaan bumi yang terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun lalu, dimana makhluk hidup yang paling primitiv pun belum ditemukan.

Lantai II
Terbagi menjadi 3 ruangan utama: ruang barat, ruang tengah dan ruang timur

Ruang barat (dipakai oleh staf museum)
Sementara ruang tengah dan ruang timur di lantai II yang digunakan untuk peragaan dikenal sebagai ruang geologi untuk kehidupan manusia.

Ruang Timur Terbagi menjadi 7 ruangan kecil, yang kesemuanya memberikan informasi tentang aspek positif dan negatif tataan geologi bagi kehidupan manusia, khususnya di Indonesia.
Ruang 1 menyajikan informasi tentang manfaat dan kegunaan mineral atau batu bagi manusia, serta panel gambar sebaran sumberdaya mineral di Indonesia.
Ruang 2 menampilkan rekaman kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sumberdaya mineral
Ruang 3 berisi informasi tentang pemakaian mineral dalam kehidupan sehari-hari, baik secara tradisional maupun modern.
Ruang 4 menunjukkan cara pengolahan dan pengelolaan komoditi mineral dan energi
Ruang 5 memaparkan informasi tentang berbagai jenis bahaya geologi (aspek negatif) seperti tanah longksor, letusan gunung api dan sebagainya.
Ruang 6 menyajikan informasi tentang aspek positif geologi terutama berkaitan dengan gejala kegunungapian.
Ruang 7 menjelaskan tentang sumberdaya air dan pemanfaatannya, juga pengaruh lingkungan terhadap kelestarian sumberdaya tersebut.

Tags :

No comments:

Post a Comment